09.00
STORIA
saya mendengar dari teman - teman saya yang sudah lama menjadi desainer, mereka bercerita tentang pengalaman mereka men-desain logo untuk perusahaan. akhirnya saya mengambil kesimpulan dari cerita mereka dan merangkum-nya menjadi 8 tips.
1. logo tidak harus selalu menggambarkan apa yang perusahaan tersebut lakukan
Logo restoran tidak perlu menunjukkan makanan, logo dokter gigi tidak perlu menunjukkan gigi, furnitur logo toko tidak perlu menunjukkan furnitur. Hanya karena itu relevan, tidak berarti Anda tidak bisa berbuat lebih baik.
2. tidak setiap logo memerlukan simbol
Kadang-kadang klien hanya perlu logo berbasis huruf profesional untuk mengidentifikasi bisnis mereka. Jangan takut untuk meminta apa yang mereka pikirkan.
3. Proses dua arah
Ingat, proses desain tidak selalu berjalan dengan baik seperti yang Anda harapkan. Klien Anda mungkin meminta sesuatu yang tidak anda setujui. Jika itu terjadi, cobalah memberi apa yang mereka inginkan, lalu menunjukkan kepada mereka apa yang Anda yakini adalah lebih baik.
4. Rough desain
pensil dan kertas menjadi modal awal, rough desain menjadi konsep dasar yang kuat.
5. Tinggalkan trend industri fashion
Tren datang dan pergi, dan ketika Anda sedang berbicara tentang mengubah celana jins, atau membeli baju baru, itu bagus, tetapi logo dan identitas merek memerlukan umur yang panjang.
6. menjaga keseimbangan dan irama
membuat logo untuk perusahaan hukum dan membuat logo untuk produk anak - anak memang sama- sama men-desain. tetapi apa yang harus kita komunikasikan secara visual pasti berbeda, maka sesuai-kan dengan tema-nya.
7. logo yang sederhana mungkin lebih baik
buatlah logo yang sederhana tetapi dengan pendekatan yang baik. Lihatlah logo perusahaan besar seperti Mitsubishi, Samsung, FedEx, dll. logo mereka terlihat sederhana dan lebih mudah untuk di kenali.
8. Satu hal yang perlu diingat
Semua logo yang kuat memiliki satu fitur tunggal untuk membantu mereka menonjol. buatlah satu hal yang menonjol dan sekiranya mudah diingat dalam benak orang lain. hanya satu, bukan dua atau tiga.
1. logo tidak harus selalu menggambarkan apa yang perusahaan tersebut lakukan
Logo restoran tidak perlu menunjukkan makanan, logo dokter gigi tidak perlu menunjukkan gigi, furnitur logo toko tidak perlu menunjukkan furnitur. Hanya karena itu relevan, tidak berarti Anda tidak bisa berbuat lebih baik.
2. tidak setiap logo memerlukan simbol
Kadang-kadang klien hanya perlu logo berbasis huruf profesional untuk mengidentifikasi bisnis mereka. Jangan takut untuk meminta apa yang mereka pikirkan.
3. Proses dua arah
Ingat, proses desain tidak selalu berjalan dengan baik seperti yang Anda harapkan. Klien Anda mungkin meminta sesuatu yang tidak anda setujui. Jika itu terjadi, cobalah memberi apa yang mereka inginkan, lalu menunjukkan kepada mereka apa yang Anda yakini adalah lebih baik.
4. Rough desain
pensil dan kertas menjadi modal awal, rough desain menjadi konsep dasar yang kuat.
5. Tinggalkan trend industri fashion
Tren datang dan pergi, dan ketika Anda sedang berbicara tentang mengubah celana jins, atau membeli baju baru, itu bagus, tetapi logo dan identitas merek memerlukan umur yang panjang.
6. menjaga keseimbangan dan irama
membuat logo untuk perusahaan hukum dan membuat logo untuk produk anak - anak memang sama- sama men-desain. tetapi apa yang harus kita komunikasikan secara visual pasti berbeda, maka sesuai-kan dengan tema-nya.
7. logo yang sederhana mungkin lebih baik
buatlah logo yang sederhana tetapi dengan pendekatan yang baik. Lihatlah logo perusahaan besar seperti Mitsubishi, Samsung, FedEx, dll. logo mereka terlihat sederhana dan lebih mudah untuk di kenali.
8. Satu hal yang perlu diingat
Semua logo yang kuat memiliki satu fitur tunggal untuk membantu mereka menonjol. buatlah satu hal yang menonjol dan sekiranya mudah diingat dalam benak orang lain. hanya satu, bukan dua atau tiga.
